Ananda Hafidh Rifai Kusnanto Siswa Peraih Nilai Sempurna Ujian Nasional UN 2019

pict by Kumparan.com

Tobias Setya--Patokan standart kelulusan siswa siswi SMA dilihat dari ujian Ahir (UN).

Ujian SMA dan sederajat telah berahir momen corat-coret seragam juga sudah berahir momen wisuda pun juga ikut berahir.

Kini tiba saatnya hasil pengumuman nilai Ujian. Ada yang kecewa ada pula yang membuat tercengang. Bagaimana tidak tercengang , hasil ujian nasional (UN) 2019 kali ini berhasil pecah telur alias memecahkan rekor.

Adalah siswa yang bernama Ananda Hafidh Rifai, salah satu siswa SMAN 4 Solo berhasil mendapat nilai sempurna dari 4 mata pelajaran.

Cakk...apa? nilai sempurna? Yang artinya tiap pelajaran mendapat nilai 100. Istimewa tenan cak anak itu.

Hafidh begitu panggilan di sekolahnya adalah seorang anak yang cukup pendiam dan pemalu. Dengan postur tubuh tinggi 160 cm berkacamata dan berat badan hanya 35 kilo gram. Namun dibalik sosoknya yang pemalu siapa sangka terdapat potensi akademik yang luar biasa. Hafidh bisa memperoleh nilai sempurna alias 100 untuk 4 mata pelajaran Matematika, Fisika, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

nilai Hafidh

Dia sendiri (Hafidh) juga tidak menyangka akan mendapat nilai 100 di ke 4 pelajaran tersebut. Hafid hanya menargetkan nilai 80 untuk keempat pelajaran tersebut, tapi kalau TobiasSetya target nilai segitu ya cukup tinggi hahaha.

Untuk cara belajar Hafidh mengaku tidak ada cara khusus, dia tidak mengikuti bimbingan belajar, menurutnya dia hanya banyak melakukan latihan soal. Dan bila ada waktu longgar dia gunakan untuk belajar. Dulu waktu TobiasSetya sekolah kalau ada waktu senggang kalau gak tidur  ya main. Menurut TobiasSetya ini anak juga sudah pintar dari turunan.

Hafidh sama juga halnya dengan anak-anak se-umurannya dia masih senang bermain dan menonton. Kegemarannya adalah menonton film jenis anime dan dia juga tidak keberatan jika disebut wibu (sebutan bagi seseorang penggemar kebudayaan dan kartun jepang)

Ditinggal oleh ayahanda  sejak hafidh sekolah kelas 3 smp dan ibu (Supadmi) sendirian membiayai hidupnya beserta adik-adiknya dengan berjualan mainan anak-anak di depan SD di Kartasura. Hal tersebut tidak menyurutkan semangat belajarnya dan hasilnya bisa dilihat sekarang dari nilai ujian yang sempurna yaitu 100.

Selanjutnya Hafidh akan kuliah di Universitas Gajah Mada jurusan Teknik Elektro melalui jalur undangan siswa berprestasi yang sebelumnya juga sudah diadakan test dan dia lolos mengikuti test tersebut. Hafidh juga mengikuti beasiswa bidikmisi sehingga biaya pendidikan bisa terkover.

Dia ingin bisa mengangkat derajat keluarga karena dia adalah anak pertama yang menjadi tumpuan harapan keluarga khususnya bagi adik-adiknya nanti.

Dari cerita diatas dapat diambil pembelajaran bahwa kerja keras tidak menghianati hasil dan biaya bukanlah penghalang yang berarti bagi pendidikan, yakinlah bahwa pasti ada jalan keluar disetiap masalah. Dan menjadi wibu adalah tidak berdosa.

Bagikan Artikel ini